Senin, 22 Juli 2013

Tingang, Burung Sakral Menjadi Bahan Topi


Gudang Burung - Burung Tingang adalah burung yang sangat disakralkan bagi masyarakat suku Dayak khususnya Dayak Kalimantan Tengah. Sehingga, burung tersebut dipakai menjadi topi atau penutup kepala oleh penari Sanggar Tari Riak Nyalong dari Puala Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).



Menurut salah seoarang penarinya, Mei Roni, makna Burung Tingang bagi masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah yaitu Burung Tingang terbang selalu tinggi serta bertengerpun diatas pohon yang paling tinggi. “Maknanya melambangkan ketinggian serta keluhuran budi,” tuturnya, Jum'at .
Dia menjelaskan, bulu ekornya yang terdiri dari tiga warna yaitu putih, hitam, putih. Warna putih yang pertama melambangkan kesucian,  manusia yang baru lahir dalam keadaan bersih dan suci. Kemudian bulunya yang hitam ditengah melambangkan kehidupan manusia selama hidup di dunia yang penuh dengan dosa dan cela (kehidupan yang hitam).
Dan warna putih di ujung melambangkan keinginan manusia setelah kembali ke alam baka tetap dalam keadaan Suci sebagaimana saat  dia lahir. Dia menambahkan, Burung Tingang setiap hinggap di pohon, bulu ekornya selalu tegak keatas. Hal tersebut melambangkan semangat pantang mundur dalam menghadapi masalah apapun.

0 komentar:

Posting Komentar