Gudang Burung - Para peneliti mengatakan, jauhnya jarak yang ditempuh burung-burung ini membuat mereka memiliki berhenti berkali-kali untuk makan dan mengisi energi mereka sebelum melanjutkan perjalanan. Wilayah-wilayah yang menjadi rute migrasi burung ini terbentang dari Alaska, Rusia, Cina, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, Australia dan Selandia Baru.
Dalam banyak kasus, lajunya pembangunan kawasan pesisir dan proses reklamasi pantai untuk kepentingan pertanian kini sudah menghabisi lahan basah yang biasa digunakan oleh para burung dalam perjalanan jauh mereka untuk transit, yang jaraknya bisa bertambah hingga setengah kali keliling bumi ini.
Sejumlah spesies yang mengalami masalah dengan kenaikan permukaan air laut ini diantaranya adalah godwit ekor belang, curlew sandpiper, great knot, grey-tailed tattler, lesser sand plover dan red knot, seperti diungkap oleh penelitian yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan metode teori grafik dan pendekatan matematis untuk memperkirakan dampak dari kehilangan lahan basah ini terhadap para burung. Jika banyak lahan basah ini hilang di berbagai penjuru dunia akibat kenaikan permukaan air laut, maka hilangnya habitat-habitat kecil ini akan membuat musnah populasi burung di berbagai belahan dunia.
0 komentar:
Posting Komentar