Gudang Burung - Para peneliti mengatakan aksi penjajahan oleh manusia menjadi penyebab kepunahan ribuan spesies burung pada ribuan tahun lalu di Kepulauan Pasifik.
Dilansir NBCnews, Selasa (26/3/2013), beberapa spesies yang punah seperti Moa-nalos yang merupakan jenis unggas besar dari Hawaii dan Sylviornis, burung besar yang beratnya mecapai 66 pon (sekira 30 kilogram) dari New Caledonian. Tak hanya itu saja, burung terbang pun mengalami kepunahan juga.
“Jika kita menghitung semua pulau di Pasifik ini, total ada 1300 spesies burung yang punah termasuk burung laut (seabirds) dan burung kicau (songbirds),” kata direktur Zoological Society London, Tim Blackburn dalam sebuah pernyataannya.
Antara 700 dan 3500 tahun yang lalu, sekelompok pelaut menjajah pulau-pulau terpencil yang tersebar di seluruh Samudera Pasifik untuk berburu burung-burung lokal. Sejak saat itu jumlah spesies burung menjadi berkurang drastis sampai akhirnya mengalami kepunahan.
Peneliti belum dapat mengetahui secara persis berapa banyak spesies burung yang mati, karena cacatan fosil dari pulau-pulau di Pasisfik tidak lengkap. Tetapi, mereka dapat memperkirakan sekira 800 sampai lebih dari 2000 spesies yang mati.
Blackburn beserta anggota tim menganalisis 41 pulau yang tersebar di sepanjang Samudera Pasifik untuk menemukan catatan fosil yang mendukungnya.
Mereka kemudian menciptakan model perhitungan matematis untuk memperkirakan berapa banyak hewan yang punah di masing-masing pulau ini.
Hasilnya, tim menemukan bahwa setidaknya terdapat 983 spesies burung mati setelah penjajah itu datang. Penjajah asal Eropa yang singgah ke Pasifik jelas menyebabkan kepunahan. Temuan ini dimuat dalam jurnal Proceedings of National Academy of Science
0 komentar:
Posting Komentar