Seorang peternak burung robin lainnya juga berbagi tentang burung ternakannya.Dialah mas Stevanus si peternak burung robin asal Yogyakarta.Beliau menuturkan agar tumbuh sehat dan berumur panjang hingga lima tahun atau lebih, robin juga membutuh vaksin. Salah satunya vaksin flu burung. Pemberian vaksin secara rutin akan mendongkrak harga robin.
Selain vaksin, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah soal pakan. Meski makanan robin terbilang mudah, yakni cokelat, jangkrik, pisang, apel, atau voer, tapi robin termasuk burung yang rakus. Makanya, pemilik robin harus memperhatikan jadwal makan robin, yakni pada pagi hari dan sore hari. Kalau apel setengah, kalau jangkrik dua ekor
Mendeteksi burung robin yang sedang sakit mudah. Selain malas berkicau, burung yang punya sifat dasar riang ini akan tampak lesu. Jika tak berusaha menyembuhkan si robin, pemilik ada baiknya membiarkan burung mati. Ini demi mencegah penyakit menular.
Daya tarik paling kuat burung robin adalah bulunya yang berwarna cerah. Bahkan, dari warna bulu, kita dapat mengidentifikasi jenis kelamin burung robin. Warna pada paruh betina kuning pudar, sedangkan di jantan berwarna merah bercampur orange.
Leher dan sayap burung, baik jantan maupun betina, memiliki persamaan yakni berwarna kuning bercampur oranye. Punggung burung berwarna hijau bercampur kuning dan merah. Meski memiliki bulu indah dan berwarna-warni, kualitas bulu robin terbilang kuat lantaran tak gampang rontok. Namun, seperti burung lainnya, robin juga mengalami ganti bulu setahun sekali.
Meski belum masuk sebagai satwa yang dilindungi, robin merupakan satwa yang tak begitu produktif dalam bertelur. Dalam setahun, burung ini hanya bertelur dua sampai tiga kali. Telur yang dihasilkan hanya dua sampai tiga butir. Kemungkinan yang bertahan hidup hanya 1 dari 3 telur. Wajar bila populasi burung robin kian sedikit. Ini pula yang membuat harga robin mencapai Rp 550.000-Rp 1,5 juta.
0 komentar:
Posting Komentar