Gudang Burung - Burung memang tidak bisa membaca marka jalan. Namun jangan salah, burung ternyata mampu mengetahui perbedaan batas kecepatan di beberapa jalan.Burung akan terbang menghindari mobil lebih cepat pada jalan dengan batas kecepatan yang tinggi dibanding di jalan dengan batas kecepatan rendah, meski mobil di kedua jalan itu berjalan pada kecepatan yang sama. Perilaku unik ini terkuak setelah Pierre Legagneux dari University of Quebec di Rimouski dan Simon Ducatez dari McGill University di Montreal mempelajari setiap burung yang mereka jumpai dalam perjalanan pulang dari laboratorium. Ketika itu, tahun 2006, mereka terlibat riset kerja sama di Prancis.
Legagneux dan Ducatez menemukan bahwa pada jalan dengan batas kecepatan 50 kilometer per jam, burung biasanya buru-buru terbang menghindari mobil yang melintas sejak sekitar 15 meter sebelumnya. Sedangkan pada jalan berbatas kecepatan 110 kilometer per jam, burung mengantisipasi bertubrukan dengan mobil sejak berjarak 75 meter.
Burung-burung itu melakukan hal yang sama baik ketika dihadapkan pada mobil yang berjalan cepat di jalanan lambat atau sebaliknya, saat berhadapan dengan mobil yang berjalan lambat di jalanan cepat.
"Menariknya adalah burung tidak merespons kecepatan mobil, melainkan batas kecepatan di ruas jalan," kata Legagneux, Rabu, 21 Agustus 2013. "Mereka seakan bisa membaca marka jalan."
Seperti dikutip dari laman Newscientist, kedua pakar biologi ini mengatakan burung memperlakukan mobil sebagai pemangsa sehingga cederung untuk sebisa mungkin menghindarinya.
Mereka juga menemukan bahwa jarak burung lepas landas bervariasi menurut musim. Burung cenderung membiarkan mobil mendekat di musim semi, dan berperilaku lebih hati-hati di musim gugur. Menurut Legagneux dan Ducatez, perilaku ini muncul karena burung lebih aktif pada musim semi memberi makan anak-anak mereka. Bisa juga karena burung remaja pertama kali belajar tentang jalan pada musim semi sehingga memiliki sedikit pengalaman dengan mobil.
"Burung mampu mengaitkan lingkungan, seperti hutan atau jalan, dengan potensi risiko," kata Christopher Lepczyk, ahli burung di University of Hawaii, Manoa, menanggapi penelitian ini. Menurutnya temuan ini bisa ditindaklanjuti dengan membandingkan perilaku burung di perkotaan dan pedesaan serta mendorong metode yang lebih inovatif.
0 komentar:
Posting Komentar