Gudang Burung - Bengkel selama ini identik untuk kendaraan bermotor baik roda dua atau empat. Namun,
sebuah bengkel di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, justru melayani jasa “servis” burung-burung stres dan liar menjadi jinak serta merdu kicaunya.
Bengkel burung. Itulah sebutan bengkel yang dikelola Marsono, warga Desa Bangun Sari, Kecamatan Dolopo, sejak 15 lalu. Dia memiliki keahlian khusus merawat berbagai jenis burung dengan beragam masalahnya.
Bapak dua anak itu pun piawai menjadikan burung pemula menjadi pandai berkicau setelah mendapat sentuhan tangan dinginnya. Tak heran, jika pelanggannya datang dari berbagai daerah dan jumlahnya mencapai ratusan orang.
Apalagi, bagi sebagian orang, burung berkicau merupakan hewan yang sangat diidam-idamkan. Pemilik burung berkicau rela menghabiskan banyak uang agar burung peliharaannya bisa berkicau merdu dan menang dalam berbagai perlombaan.
Ada puluhan jenis burung berkicau yang mampu diservis Marsono. Di antaranya jenis cendet, murai batu, punglor merah, cucak hijau dan lainnya. Perawatan burung dilakukan secara bertahap dan rutin, yakni karantina, memandikan, memberi makan, hingga melatih kicaunya.
“Mengenai tarif besarnya bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp500 ribu setiap burungnya,” ujar Marsono, Minggu (1/9/2013).
Kepiawaian Marsono merawat burung diperoleh secara autodidak dan tidak sengaja. Saat masih remaja dan, dia mempunyai hobi berburu burung untuk dijual. Harga burung menjadi mahal jika burung tersebut bisa berkicau merdu.
“Dari situlah saya mulai mencoba melatih burung tangkapan supaya bisa berkicau,” katanya.
Dari profesinya itu, Marsono mengaku bisa menghidupi kedua anak dan seorang istri. Bahkan, berkat keahliannya itu banyak pelanggan yang berhasil menjadi pemenang dalam berbagai lomba burung berkicau.
0 komentar:
Posting Komentar