Minggu, 01 September 2013

Gastornis, Si Dinosaurus Vegetarian


Gudang Burung Burung 'teror' raksasa prasejarah, yang pernah terpikir sebagai predator kejam yang mampu mematahkan leher mamalia dengan paruhnya besarnya, benar-benar seekor vegetarian (pemakan sayur dan buah), menurut sebuah studi baru.
Hewan gastornis setinggi dua meter ini merupakan makhluk terbang yang hidup di Eropa antara 40 dan 55 juta tahun yang lalu.Karena ukuran dan penampilannya, burung ini dianggap sebagai karnivora puncak, seperti diketahui dalam sebuah konferensi Goldschmidt di Florence.
Namun kini tim peneliti Jerman, yang mempelajari sisa-sisa fosil dari binatang-binatang yang ditemukan di bekas tambang batubara terbuka, mengatakan burung-burung ini dipercaya benar-benar bukan pemakan daging.
Dr Thomas Tütken dari Universitas Bonn mengatakan: "Burung teror dianggap telah menggunakan paruhnya yang besar untuk menangkap dan mematahkan leher mangsanya, yang didukung oleh model biomekanik kekuatan gigitannya."
Tetapi baru-baru ini penelitian telah meragukan reputasi menakutkan burung purba ini. Paleontologis di AS menemukan jejak kaki yang diyakini milik sepupu gastornis dari Amerika, dan tidak menunjukkan jejak cakar yang tajam yang digunakan untuk bergulat mangsa, yang mungkin diharapkan dari seekor raptor.
Juga, ukuran tipis burung dan ketidakmampuan untuk bergerak cepat membuat beberapa pakar percaya itu tidak bisa memangsa mamalia awal.
Dr Tütken dan rekan-rekannya, seperti diberitakan Mail Online, mengambil pendekatan baru untuk menentukan diet gastornis, dan dengan menganalisis komposisi isotop kalsium dalam tulang fosil, mereka mampu mengidentifikasi apa proporsi diet makhluk itu tanaman atau hewan, dan posisinya dalam rantai makanan.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa komposisi isotop kalsium dari tulang burung teror mirip dengan mamalia herbivora dan dinosaurus dan bukan yang karnivora. Namun para peneliti perlu cross check data menggunakan kumpulan fosil lain sebelum mengkonfirmasi temuan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar