Jumat, 22 November 2013

Perbedaan Burung Trucukan / Trotokan Jantan dan Betina

 Burung Trucuk ( Trotokan / kutilang )



     Burung kutilang trucuk, trotokan, atau trucukan ini merupakan burung yang hidup di sekitar kita. Entah berada dalam desa, perkotaan maupun dalam lingkungan pemukiman kota. Burung ini memakan serangga dan buah-buahan seperti pepaya, pisang, jambu, mangga, atau bijian bunga dari tumbuhan. Selain buah kadang burng ini juga memakan biji dri tanaman anthorium yang bertongkol merah, dan membantu proses peyebaran tanaman tersebut. Burung yang masih memiliki kerabat dengan burung Cucak rawa, Cucak jenggot dan Kutilang ini sering sekali kita jumpai dimana ada kutilang maka disitu biasanya ada habitat trotokan atau trucuk ini. Dulu sempat pula burung jenis ini memiliki kelas lomba, tapi sepertinya untuk sekarang sudah tidak ada lagi.

      Mungkin buat kicau mania yang sekarang lagi ngetrend kan Murai, Kacer, Kenari, Anis dll, jadi burung ini tidak terlalu ngetrend. Padahal burung ini jika pas garuda dan ngropel bisa buat obat kangen sama cucak rawa lho, tau sendiri harga cucak rawa sekarang tinggi dan hampir yang punya hanya kalangan menengah keatas. Saat ngropel panjang juga sama seperti cak rawa hanya ntuk kwalitas volume dan gema suara yang dihasilkan jauh berbeda jika di bandingkan.Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Trucukan. Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung. Lincah dan bernafsu makan besar.

      Bagi kicaumania mungkin ada yang belum faham akan cara membedaka trotoka jantan dan betina, saya akan sedikit berbagi siapa tau dapat bermanfaat bagi para saudara. Langsung saja ke pokok masalah dari pada ngoceh panjang lebar ntar dikira habis makan kroto saya :D

Untuk Jantan :
1. Jika kita lihat dan buka mulutnya, tenggorokan berwarna kuning itu berarti jantan.
2. Warna hitam di sekitar mata lebih hitam dan contras, umur burung semakin tua lebih semakin kelihatan perbedanya.
3. Ukuran badan lebih besar dan kekar serta leher besar panjang da lebih tegak.
4. Warna dada lebih sedikit gelap jika dibandingkan dengan betina.
5. Ekor pada trucukan jantan biasanya ngumpul (tidak menyebar),kecuali saat mbadul/ngropel.

Untuk Betina :
1. Tenggorokan berwarna normal putih saja.
2. Ukuran badan lebih kecil dan ramping.
3. Warna hitam di sekitar mata lebih bersih dan putih.
4. Warna dada lebih cerah dibandingkan jantan.
5. Ekor pada trucukan jantan biasanya nyebar (tidak ngumpul).

     Untuk dari bulu sekitar anus yang berwarna kuning terang atau pucat itu tidak bisa menjadikan patoka, sebab warna kuning dipengaruhi dari faktor makanan buah-buahan serta EF nya.


Semoga bermanfaat,



0 komentar:

Posting Komentar